mizzsekar
pertanyaan ini sudah cukup lama nangkring di kepala gue. dan mestinya memang tidak perlu gue pertanyakan, toh pada kenyataannya memang sudah sering banget kejadian begini kan.

baeklah, pertanyaan gue sih simple.
apakah seorang pengajar sebutlah dosen, mengajar dengan sesuai kenyataan yang ada? atau hanya jadi penyambung lidah dari sesuatu hal yang belum pasti? katakanlah, semua masih bergantung pada teori. menurut gue hampir kebanyakan iya.

pertanyaan ini muncul begitu aja ketika gue mempertanyakan kredibilitas seseorang yang memotivasi sesuatu di depan gue. sebutlah salah satu nyokap gue. pada mulanya gue cukup sanksi dengan apa yang beliau lakukan. menempuh jalan berjualan jasa motivasi dan entrepreneur. boooo.... apasih motivasi - motivasi. toh itu cuma bertahan paling lama tujuh hari. selewat dari sana juga udahan gitu. balik lagi ke awal. selama dirinya gak mau jadi baik, ya gak akan pernah jadi baik.
tapi belakangan, sejalan dengan waktu nyokap gue merealisasikan motivasi2nya itu lewat sebuah bisnis. dan menurut gue, itu bisa lah dijadikan sebagai percontohan. jadi ketikan ditanya troublenya atau apa, beliau bisa menjelaskan secara real, ini menurut gue ya.

makanya, ketika gue bertanya pada diri gue sendiri. siapakah gue? apa yg bisa gue bawa kedepan berbicara di depan orang banyak? apa latar belakang gue?

baiklah, gue bisa jawab, gue sama sekali tidak mengerti teori berjualan seperti apa. secara bodohnya ya gue melakukan apa yang gue lakukan tanpa perencanaan. karena kalo sesuatu terlalu direncanakan biasanya berakhir batal atau tidak jadi sama sekali. jadi, sekarang gue yang mendklarasikan diri gue sebagai netpreneur. gue bisa menjawab kenapa dan apa yg sudah dilakukan. pengalaman gue dagang dari tahun 2005 sampe detik ni, melalui internet. cukup lah kalau cuma sekedar sharing dengan orang banyak. inget ya, sharing. gue sama sekali tidak mau mengajari atau menggurui. karena semua orang tentu lebih jago dari gue.
hehehehe...

jadi, buat para pengajar yang mendkalarisakan dirinya sebegai guru yang berembel - embel sesuatu yang harusnya real, mending mikir dulu lah. malu kalo keliatan mahasiswanya, atau murid2nya. kasian juga kali kalo ternyata mereka ketemu dengan orang yang salah. hehehe...

apapun itu, yang jelas semua harus berjalan aja sih ya. anggaplah ini cuma reaksi gue terhadap sesuatu yg gak fair. hihihi...