mizzsekar
Entah sudah ratusan ribu kali, bahkan mungkin jutaan kalo, aku melewati jalanan ini. Tidak bnyak yang berubah. Hanya ada beberapa penambahan bangunan baru. Seperti ruko dan beberapa tempat usaha baru. Rumah itu selalu menjadi tempat yang aku lihat.
Dan pagi ini, seseosok wanita setengah baya sedang berbelanja sayur persis di samping pagar rumah itu. Senyumnya dan raut wajahnya, mengingatkan aku pada seseorang. Iya, seseorang yang semestinya dan seharusnya tidak boleh aku ingat-ingat lagi.
Dan Demi Tuhan, saat ini aku merindukannya. Aku merindukan senyumnya dan gelak tawanya. Aku merindukan pelukannya.————————————————————-
Entah sudah ratusan ribu kali, bahkan mungkin jutaan kalo, aku melewati jalanan ini. Tidak bnyak yang berubah. Hanya ada beberapa penambahan bangunan baru. Seperti ruko dan beberapa tempat usaha baru. Rumah itu selalu menjadi tempat yang aku lihat.
Dan pagi ini, seseosok wanita setengah baya sedang berbelanja sayur persis di samping pagar rumah itu. Senyumnya dan raut wajahnya, mengingatkan aku pada seseorang. Iya, seseorang yang semestinya dan seharusnya tidak boleh aku ingat-ingat lagi.
Dan aku sangat merindukannya. Entah mengapa, aku sngat ingin bertemu dan memeluknya. Kubulatkan hati ini, untuk bsa berbicara dengannya. Kuarahkan cursor komputerku pada deretan nama di yahoo mesengerku, just one click. Jarak Indonesia dan melbourne sudah tak terasa lagi.
Aku : hi… Apa kabar?
Dia : hi.. Aku sangat baik?Kamu apa kabar?
Aku : aku juga baik
Kapan balik ke Indo?
Dia. : mungkin akhir bulan juni. Menunggu beberapa pekerjaan selesai.
Pembicaraan terasa begitu hangat, entah apa saja dan sudah berapa lama aku dan dia berbicara.
Aku. : hmmm… Ada yang mau aku katakan?Bolehkah?
Dia. : tentu saja. Apa?
Aku. : hmmm… Sudahlah, lupakan Dia. : ayolah, kau sudah membuat aku penasaran
Aku : hmmm… Aku ingin bertemu denganmu?
Dia. : ya Tuhan, tentu saja boleh. Nanti, setiba aku di Indonesia. Aku janji, akan menemuimu
Aku : oke… Tapi, bukan hanya itu yg aku mau. Ahhh.. Sudah. Lupakanlah… Dia. : ayolaaaah, apa. Katakan saja, mungkin aku bsa membantumu.
Aku : lupakan ya, tidak ada yg penting.
Dia : aduh, kau membuat ku ingin tahu.
Aku : oke…I miss u a lot. Dan aku ingin memelukmu.
Dia : ya Tuhaaaan. Peluku akan kuberikan padamu. Trima ksih selalu menginngatku.
Tiba2, seseorang memeluku
“Dee, kmu sednga apa?” Tanyanya pelan
” Ohhh, tidak. Aku tidak sedang apa2. ” Jawabku smbil berusaha menutup chat roomku.
” Kamu dri tadi sibuk mengetik, tpi ketika aku lihat. Laptopmu mati. Ada apa sayang?” Tanyanya lagi.
” Tidak mungkin, aku baru saja selesai chatting dengan dia. Mana mungkin laptop ini mati” jawabku stengah tak percaya.
“Ayolah dee. Dia sudah pergi. Dua tahun yang lalu, dia telah meninggalkan kita semua. Dan sudah enam bulan kita menikah sayang” jawab lelaki itu
” Tidakkk. Tidak mungkin” teriaku tanpa sadar dan aku tidak ingat lagi apa yang terjadi. ———————————————————— Lelaki itu memandang kalender. Tepat dua tahun kepergian calon suamiku yang meninggal karena kecelakaan.
Dan lelaki itu, yang telah.menikahiku selama enam bulan ini
Labels: edit post
0 Responses

Post a Comment