mizzsekar
sebenarnya apa yang terjadi dalam kehidupan seseorang itu terjadi karena pilihan sebelumnya. termasuk ketika pasangan suami istri memutuskan untuk menikah. bahka untuk mengakhiri hubungan pernikahan itu pun adalah suatu pilihan.

beberapa hari ini, saya cukup shock dengan beberapa cerita orang - orang di sekeliling saya mengenai sebuah perceraian. bahkan saya pun tidak bisa menghindari bahwa saya adalah anak yang mengalami hal itu. iya, kedua orang tua saya memutuskan untuk bercerai ketika saya masih duduk di kelas 4 SD. pada saat itu apa yang saya tahu soal perceraian? yang saya tahu hanya saya ikut papa dan sama sekali tidak boleh menemui mama.

sekarang, umur saya sudah 25 lewat. dan sudah pas saatnya untuk memutuskan segera menikah. mungkin tadinya saya tidak perduli dengan apa yang terjadi dengan orang disekeliling saya yang ingin bercerai. karena bagi saya itu adalah sebuah pilihan dan semuanya sudah diatur sama yang diatas. tapi semakin kesini, semakin dengan dengan keputusan untuk menikah sayang timbul sebuah rasa ketakutan, atau kerennya parno lah. yang terus tiba - tiba menghantui pikiran saya.

entah mengapa tiba - tiba saya takut pasangan saya akan meninggalkan saya, pasangan saya akan menyakiti saya bahkan menghancurkan masa depan saya. iya, saya tahu dia sama sekali tidak akan melakukan hal itu. tapi, ya saya bisa apa. perasaan itu datang begitu saja. saya berusaha untuk menganggap bahwa perceraia ini adalah sebuah pilihan di jalan hidup seseorang. dan bukan sebuah momok yang membuat hidup seseorang hancur.

saya mengerti, tidak ada orang yang menginginkan bahwa perceraian terjadi dalam rumah tangganya. tapi, kembali lagi semuanya adalah sebuah pilihan yang di depan sana telah menanti sebuah konsekuensi. menjadilah bijaksana dengan pilihan itu. karena saya yakin terlalu banyak yang dikorbankan.

intinya semangat yaaa :)
Labels: edit post
0 Responses

Post a Comment