mizzsekar
sudah seminggu ini dia gelisah. semuanya jadi berantakan. rencana – rencananya, pekerjaannya dan beberapa yang malah jadi hilang. kenapa mesti ketemu? kenapa mesti melihat? bukannya harusnya kalaupun mesti ketemu danbercerita banyak hal harusnya biasa saja, kenapa jadi begini.
tatapan matanya memandang keluar jendela kamar kerjanya. dia menatap keluar dengan tatapan kosong. come on sary, u have to forget it. ucapnya dalam hati sambil menarik nafas. dia segera menutup notebooknya dan mengambil dengan cepat tas tangannya. dan berjalan keluar kamar kerjanya. hatinya gusar. semua harus selesai hari ini.

————————————————————————————————————————————————-

” hai, sary kan? keliatan beda banget sih sekarang. ” tepuk seorang lelaki di pundaknya.
” Eh.. iya. ” jawabnya sedikit tersedak. berdiri dan memutar badan mengahdap kebelakang.
” Apa kabar?” tanyanya sambil mengulurkan tangan.
” baik. kamu sendiri? ” tanya sary kemudian.
” Alhamdulillah. aku baik. sekarang dimana? sibuk apa ?” tanya laki – laki itu kemudian.
” Aku sekerang punya butik kecil – kecilan. yah lumayanlah. kamu sendiri?” tanya Sary dengan mata yang tak pernah lepas menatap lelaki itu.
” Aku kerja. disalah satu bank asing. eh.. aku buru – buru. kapan – kapan ngobrol lagi ya. btw, boleh minta name car kamu gak? biar bisa ngobrol lebih lama lagi. ” ucap lelaki itu sambil mengeluarkan kartu nama dari saku bajunya.
” Oh, pasti. ” jawab sary mengambil dompetnya dan mengeluarkan selembar kartu nama dan memberikannya.
” oke makasih ya. btw, kamu makin cantik ” ucap laki-laki itu smbil berbisik ditelinga sary
sary hanya tersenyum.
” aku janji akan contact kamu. soon. ” ucap lelaki itu sambil meninggalkan sary dengan kebengoongannya.

————————————————————————————————————————————

hanya 15 menit ia tiba di sebuah rumah yang nyaman sekali. di depannya dipenuhi pepohonan. ia ragu mengetuk pintu rumah itu. tapi tekadnya sudah bulat menemui lelaki itu. cuma itu tujuannya.

lama sekali dibukakan pintu ini, yang keluar seorang ibi setengah baya dengan muka yang cukup awet muda.
” Assalamualaikum. bener ini rumah Raka?” tanya Sary
” Iya. benar… dengan siapa ini?” tanya ibu itu kemudian.
” saya Sary bu. bisa saya bertemu dengan Raka?” tanya Sary lagi.
” Masuklah nak Sary. sudah lama ibu menantikan kedatanganmu. silahkan duduk” jawab ibu tadi. sambil merangkul sary.

ada satu kebingungan yang timbul dalam benaknya. entah aneh tapi nyata, ia sendiri tidak mengetahui.

” Nak Sary ini teman lama Raka ya? teman SMA kalau tidak salah? ” Ucap ibu itu
‘” Iya bu. itu benar. kenapa ya ?” jawab sary cepat. hatinya merasaan sesuatu yang aneh.
” Raka banyak bercerita tentang sary. terutama setelah kalian sempat bertemu lagi di sebuah restaurant dan berhubungan selama tujuh bulan ini. dia begitu senang dan begitu bahagia.” jawab ibu itu dengan raut muka yang berubah secara pelan – pelan.
” Iya juga bilang ke ibu, kalau ia sangat mencintai kamu Sary. dan berharap besar untuk menikah denganmu. cuma…” ibi itu terdiam.
” cuma apa bu… cuma apa?” lanjut sary begitu penasarn
” Cuma ia tidak berani mengungkapkannya. dan bukan hanya itu saja. ia… ia keburu pergi nak, keburu pergi ” lanjut ibu itu
” maksud ibu? keburu pergi bagaimana?” tanya Sary
” siang itu ia berencana untuk mengambil cincin yang dipesannya di toko emas langganan ibu. katanya malamnya ia mau ketemu kamu, untuk melamar. tapi….”
” Tapi, ia tertabarak kereta sary. mobilnya tertabrak kereta. karena kelalainnya sendiri buru – buru mengejar toko masnya tutup. ” ucap ibu itu lirih sambil menangis sesegukan.

sary terdiam, dia tidak bisa berkata apa – apa. hanya pelukan yang diberikannya kepada ibu itu. pantas saja ia menghilang. ia berjanji menjemputnya sore itu, tapi dia tak datang.

dan saat ini sary sudah mendapat jawabannya, dan semuanya sudah selesai hari ini…
Labels: edit post
0 Responses

Post a Comment