mizzsekar
 kemaren seharian gue iseng nonton film yang udah gue punya dari kapan tau, tapi belom sempet ketonton juga. salah satunya Romeo Juliet bikinan lokal a. ka sineas Indonesia Andi Bachtiar Yusuf.

sama halnya kayak cerita Romeo Juliet lain yang mengangkat tentang pertentangan dua keluarga akan hubungan percintaan salah satu anggota keluarganya. tapi kali ini dibuat dengan kemasan berbeda. ya tetep soal cinta. cuma diliat dari segi persepak bolaan.

sampe mewek boooo....

cerita ini berawal tentang perkenalan tanpa sengaja antara dua supporter Persija dan Persib. yaitu Rangga (Edo Borne) dan Desi (Sisi Pricilia). ketika the Viking - sebutan supporter Persib - di serang The Jak - sebutan suporter Persija.

cerita cinta yang di tentang keras oleh kubu masing - masing ini bener - bener miris. sampai mengorbankan beberapa teman yang membela harus meninggal di tangan lawan. meski pun pada akhirnya mereka menikah, mereka tidak bisa tinggal bersama. Rangga harus berpindah pindah dan berusaha keras untuk mendapatkan kembali Desi yang terus - terus dilarang oleh kakaknya yang ternyata pimpinan Viking.

bahkan mereka terpaksa melakukan hubungan suami istri secara sembunyi - sembunyi si stadion sepak bola. saat persib melakukan pertandingan tandang ke arema malang, dimana saat itu Rangga sedang berkunjung ke Malang.

demi Tuhan, sepanjang film berjalan gue berusaha keras untuk menahan air mata yang mau menetes. gimana nggak, perjuangan sepasang suami istri yang tetep keukeuh untuk membela club-nya sampai akhir hayat. tapi juga berjuang buat cinta mereka.

at the end, Rangga akhirnya meninggal. karena ketika datang ke Bandung di keroyok Viking dan akhirnya mati ditangan orang yang dulu pernah dia pukuli saat orang itu berada di Jakarta. sayangnya lagi, dia belum sempat melihat anaknya yang ada di akhir film.

intinya, ceritanya mengalir. dan mungkin bisa kita temui di sekeliling kita. ini tentang perjuangan mendapatkan cinta yang sulit. sampai mengorbankan segala hal. sahabat, keluarga sampai ke bagian tubuh yang mungkin remuk.

haruskah kita berkorban sebegitu besarnya buat sebuah cinta? tanpa berpikir secara logis???

cuma kita yang tahu apa jawabannya :)
Labels: edit post
0 Responses

Post a Comment