mizzsekar
Dia bru saja mematikan telpon dari lelaki itu. Mengucapkan selamat atas kelahiran anak pertamanya. Sudah hampir tiga bulan, ia tidak menyentuhnya. Menyentuh bibirnya, pipinya dan tubuhnya. Dia tidak pernah bisa memilih. Dia tidak berhak memilih. Baginya ini cukup koq. Berbagi sedikit kebahagiaan dngannya.
——————-
“Nduk, besok mbakmu datang” ucap wanita separuh baya, ketika menatap kedatangannya.
“Iya bu, aku sudah tahu. Tdi mbak Ratna sms aku.” Jawabnya setengah hati.
“Kamu yang jemput ke bandara tho nduk?” Tanya wanita itu lagi.
“Aku ndak tau bu. Besok aku kan harus ke kantor. Jadi aku ndak bisa janji bu. Apa ndak ada orang lain yang bisa jemput mbak Ratna? Atau naik taxi aja lah bu. Lebih gampang dan ndak ngerepotin orang. ” Jawab dia panjang lebar. Ibu selalu begitu, pikirnya. Mbak Ratna begitu di perhatikan. Apalagi sejak ia menikah dengan pengusaha muda asal kota pahlawan. Selalu mbak Ratna yang dipikirkan. Langkahnya begitu cepat, menuju kamar tidur. Dan ia menenggelamkan tubuhnya di atas tumpukan bantal kamarnya.
——————-
Dia baru saja menutup telpon dari lelaki itu. Dan dia meneteskan airmata bahagia. Mereka akan bertemu. Esok, ya. Esok mereka akan bertemu. Mungkin sepulang kantor. Atau malam hari. Dia begitu merindukannya. Bibirnya, pipinya dan tubuhnya. dia menangis bahagia.
——————-
“Kamu makin cantik ya, adeku sayang” wanita yg lebih tua darinya empat tahun itu berkata.
“Ah mbak Ratna bisa aja. Aku kan dari dulu memang cantik tho mbak.”Jawabnya sambil menunduk malu.
“Nggak tho dek. Kamu memang ayu. Makin besar kamu makin ayu. Eh, tolong mbak dong cah ayu. Ambilin air panas yo di dapur. Mbak mau bikin susu buat ponakanmu ini”ucap mbak Ratna, sambil berjalan ke arah kamar.
Langkahnya pelan, wajahnya tertunduk.
“Wulan,aku merindukanmu. Bibirmu, pipimu dan tubuhmu” ucap seorang lelaki ditelinganya tiba-tiba.
“Aku pun juga mas. Tunggu aku ya. Setelah anak dan istrimu tidur. Biarlah bibir, pipi dan tubuhku menjadi milikmu. Aku rela koq mas.” ucapnya lirih, sambil berlalu menuju kamar istri dan anaknya.
Labels: edit post
0 Responses

Post a Comment